Yeay akhirnya bisa icip icip istora yang baru.

Indonesia Master 2018 yang diselenggarakan tangal 23-28 Januari, berhasil jadi hiburan pertama nih di awal tahun 2018. Awalnya kepengin nonton final doang. Eh tapi ternyata dapet temen nonton pas sebelum final.

Waktu itu sempat nonton beberapa pemain idola. Ada Saina, Chen Long, Lin dan, Kevin, dll deh.
Nonton kali ini ga begitu fokus  ke pertandingan, apalagi kalau pemain kesayangan main di court yang berbeda, duh juling juling deh ini mata mau liat court yang mana.
Bahkan semakin ga fokus lagi nontonnya akibat curi curi pandang ke sudut sudut istora yang baru selesai di renovasi.
Plus, yang paling membuyarkan fokus adalah para penonton yang gaada angin apa apa tiba tiba nyorakin orang yang taunya duduk dengan menopang kaki diatas kursi, haha hukum sosial nih.
Bagus juga supaya para penonton lebih menjaga istora dengan baik. tapi kadang ku berpikir, apakah hal ini jangan jangan berkemungkinan membuyarkan fokus pemain juga.
Bisa jadi mereka mikir, kenapa nih gue kaga ngapa ngapain tapi disorakin.
Penonton mah hilang fokus ga masalah, nah kalo pemain?? tamat!

But, nonton ga fokus  juga, tetep aja suara mah abis akibat teriak Indonesia Indonesia. Pulang pulang berasa gempor, mana kemarinnya abis turun tangga dari lantai 22 akibat abis ada gempa. Ditambah belom makan malem karena tiap niat makan dulu selalu dimulai game yang tak layak dilewatkan.
Ah, sempurna sudah tenggorokan kering, lapar, pegel pegel, dan ngantuk!

So, inti postingan ini adalah : suka deh dengan tribun istora yang dipenuhi kursi warna abu-abu, jadi kalau foto kelihatan keren gitu walau gak pake filter. Gila nih dengan main di istora yang baru, sebuah pertanda baik karena wakil Indonesia bisa lolos sampai 4 sektor di final.

Satu hal yang mengecewakan cuma 1, berhubung prediksi meleset kalau di final bakal dikit wakil Indonesia, haha jahat deh, maaf ya.
Karma nih, akhirnya pas final ga kebagian tiket. Parak banget, bangun kesiangan, secepat mungkin menuju istora, eh pas banget sampe ke depan ticket box, langsung dibilangin,

"tiket ots sudah sold out" 

Aku ingin nangis sejadi jadinya, hiks, akhirnya balik lagi deh ke kostan dan nonton lewat tv doang.
Belom lagi Butet/Owi kalah lagi. Heran nih, istora kenapa masih angker aja buat mereka.

But overall,gpp deh, semoga pas ASIAN Games nanti semua berjalan dengan lancar segala sesuatunya apapun itu.

Sumpah pas nulis ini ngantuk banget nih. Sekian dulu deh

Holla Movie lovers.

Postingan kali ini akan bahas salah satu film series  Netflix yang lagi hits. beberapa minggu lalu si hitsnya, ini postingan udah ada di draft tapi baru sempet ngepost sekarang karena abis nyiapin handover kerjaan dll pas liburan natal dan tahun baru.

Well, film ini diperankan oleh 5 tokoh utama anak kecil yang karena itulah setiap kali nonton film ini berasa dapat suntikan efek Harry Potter :D

Jadi singkatnya, permasalahan yang terjadi berawal dari sebuah laboratorium yaitu U.S. Department of Energy laboratory. Layaknya film series lainnya seperti Arrow yang berlatar Central City, Flash di Star City, nah kalau ini di kota bernama Hawkins.

Scene awal menunjukkan seorang scientist di lab tersebut yang diserang oleh sesuatu yang mungkin inilah bisa kita sebut "stranger things". Bahasa simplenya alien aja kali ya. Tapi kalau alien kan dari planet lain biasanya. Nah ini bedanya asalanya dari dunia lain yang disebut the upside down.


Okay, lebih jelasnya lagi ada 4 anak kecil usia belasan tahun lah. Will, Mike, Mike, dan Lucas.

Will tiba tiba hilang setelah main games Dungeons & Dragons   bareng Dustin, Mike dan Lucas. Beneran tiba-tiba kaya dikejar hantu yang pas lampu mati terus ilang, kaya gajelas gitu deh awalnya, makanya inilah yang bikin penasaran keterusan nonton.

Banyak kejadian aneh berhubungannya sama alat alat elektronik yang pastinya masih jadul karena ini ceritanya film masa 80-an.

Scene penting selanjutnya adalah ada gadis yang yang nyuri makanan disebuah tempat makan gitu, pakaiannya kaya pasien rumah sakit dan singkatnya dia ini punya kemampuan telepathic yang mengendalikan benda benda sekitar dengan pikirannya, mirip mirip Charles di X-Men.


Kemudian ibunya Will mendengar suara desahan ketakutan Will lewat telepon rumah, seperti itulah cara kerja si mahluk upside down ini berhubungannya sama alat alat elektronik kaya lampu, telepon, radio, dll.

Episode 1 diakhiri dengan Eleven bertemu dengan Mike, Dustin dan Lucas yang lagi nyari Will.

Kemudian  berlanjut petualangan petualang Mike, Dustin, Lucas dan Eleven serta tokoh lainnya dalam menemukan Will.

Spoilernya, Eleven inilah yang membuka gerbang ke dunia Upside down ini.
Bukan hanya Will yang terjebak di upside down, tapi ada lagi yang bahkan meninggal yaitu Barb temannya kakaknya Mike (Nancy).

Banyak scene menegangkan mulai dari panik dan stressnya Winona Ryder (ibunya Will) saat berusaha menemukan Will, sampai banyak banget meme nya