Gedung Giri Wijaya Wikasatrian tampak depan
Green Adventure Camp
bersama WIKA, program Campus Citizen Journalist Liputan6 yang diadakan pada
tanggal 30-31 Mei 2016 diikuti oleh 20 peserta
terpilih yaitu 18 mahasiswa dan blogger dengan daftar nama berikut:
1. Linda Erlina – Universitas Indonesia
2. Maryanti – Institut Pertanian Bogor
3. Mimi Darwati – UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
4. Muidotul - AKA Bogor
5. Febriyani Wulandari - Universitas
Indonesia
6. Ratih Purnamasari - UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
7. Wisauda Wardah - AKA Bogor
8. Rezki Rahman - Universitas Mercubuana
9. Aria Aji Kusuma - Akomm RTVi Bekasi
10. Noval Kurniadi - UIN Syarif Hidayatullah
11. Zaini Imadudin - STMI
12. Lasmie - STKIP Banten
13. Muh. Hatta Tahir - AIA Aziz Indramayu
14. Iis Maryasih - Universitas Padjajaran
Bandung
15. Djodi Redder Putra - Universitas Mercubuana
16. Darmawan Syawaldi - Akomm RTVi Bekasi
17. Maman Sudirman - Universitas Mercubuana
18. Annisa Rizky - Universitas Padjajaran
Bandung
19. Junno - Blogger Forum Liputan6
20. Uwan Urwan - Blogger Forum Liputan6
Kegiatan dimulai dengan perjalanan dari gedung PT. Wijaya
Karya Pusat Kav. 9, Cawang, Jakarta Timur menuju Wikasatrian di Desa Pasir
Angin, Gadog, Ciawi, Jawa Barat. Sesampainya di Wikasatrian, peserta dibuat
takjub oleh pemandangan alam yang mengitari bangunan unik gedung Giri Wijaya.
Peserta disambut hangat oleh pihak Wikasatrian. Pak Tonny
selaku Pamong Utama Wikasatrian memberikan sambutan pembukaan sekaligus
menjelaskan filosofi-filosofi beberapa fasilitas Wikasatrian sebagai tempat
pusat pelatihan kepemimpinan milik PT Wijaya Karya (WIKA). Setelah itu, Pak
Tonny mengajak para peserta memasuki gedung Giri Wijaya yang memiliki beberapa
ruangan yaitu Giri Sasana (ruang auditorium), Giri Budaya (ruang budaya), Giri
Pustaka (ruang baca) dan Giri Cipta (ruang rekacipta) yang hampir di setiap
unsur ruangannya memiliki filosofi alam dan budaya yang dibangun melalui
pemikiran seni kriya yang mencerminkan perpaduan teknik, seni dan kreativitas.
Salah satunya adalah gerbang masuk Giri Sasana yaitu pintu Tirta dengan konsep gelombang
air yang mengalir menggambarkan kreativitas tanpa batas yang terus mengalir
dalam jiwa kita.
Di dalam Giri Budaya, peserta mendapat materi pembelajaran
tentang kepemimpinan dari Wikasatrian. Bapak Agung Winanto sebagai GM Human
Capital WIKA bersama Pak Tonny menjelaskan tentang beberapa hal yang disiapkan dalam
menciptakan SDM yang hebat untuk menghadapi MEA dan melahirkan pemimpin masa
depan Indonesia yaitu :
- · Tidak kehilangan jati diri sebagai orang Indonesia.
- · Kompetensi dan keahlian diri harus ditingkatkan.
- · Tenaga asing diundang untuk menjadi fasilitator, sementara tenaga utama tetap berasal dari dalam negeri.
- · Citizen menjaga citra diri bangsa.
Kegiatan di Giri Budaya ini ditutup dengan penampilan tari
tradisional dari pegawai Wika.
Penampilan
tari tradisional dari pegawai WIKA
Acara dimulai kembali setelah makan siang dengan
melihat-lihat perkemahan Wikasatrian yang mewah. Karena fasilitas di dalam
tenda yang lengkap seperti tempat tidur yang nyaman, kipas angin, atap tenda
yang kokoh, pengharum dalam tenda, serta kamar mandi lengkap seperti di hotel yang
tidak jauh dari tenda. Kegiatan di Wikasatrian ditutup dengan pembagian bibit
tanaman dan foto bersama.
Dokumentasi
twitter @liputan6dotcom : Foto bersama peserta Green Adventure Camp bersama
WIKA
Perjalanan dilanjutkan ke Kampung Binaan WIKA Pamijahan dan
sampai di tempat saat malam tiba. Keakraban peserta tercipta diiringi kehangatan
api unggun yang menyala. Dipaparkan pula beberapa informasi tentang Kampung
Binaan Pamijahan meliputi jenis tanaman yang ditanam, luas area dan lain-lain,
sebagai bekal peserta sebelum berkeliling di area tersebut keesokan harinya.
Kampung Binaan Pamijahan yang terletak di Desa Cibunian ini
sebelumnya merupakan lahan kritis yang tidak produktif seluas kira-kira 68 Ha. WIKA
melalui Biro CSR-nya membentuk program yang mendampingi dan melatih masyarakat
setempat dalam mengelola lahan tersebut dengan bertani dan berkebun.
Peserta
Green Camp berkeliling di area Kampung Binaan Pamijahan WIKA
Pada hari kedua, peserta diajak berkeliling untuk melihat
langsung pohon-pohon Sengon, jahe merah, serta tempat peternakan sapi. Selain
itu, peserta diajarkan cara membuat pupuk yang baik dari bahan organik.
Kegiatan pun ditutup dengan pembagian kenang-kenangan berupa tanaman jahe merah
dan foto bersama. Peserta kembali ke gedung WIKA di Jakarta Timur dengan
membawa segudang pengalaman dan informasi untuk dijadikan tulisan dan
kenang-kenangan. (iis)
Penulis : Iis Maryasih
Kampus : Universitas Padjadjaran
Blog : magipost.blogspot.com
No comments:
Post a Comment